I am just ordinary girl who is learning to write on blog.. Thank's for your visit :)
Kamis, 22 Januari 2015

Nama Kecil atau Julukan

Sebagian besar orang memiliki nama kecil atau julukan. Nama yang kita dapat sewaktu kita kecil tetapi sebagian bukan pemberia orang tua. Nama kecil ini biasanya berupa julukan yang terkesan aneh dan terkadang nama itu muncul dari olok-olokan atau dari hal-hal kecil lainnya. Di keluargaku sendiri, anak-anak dari bapak ibuku memiliki nama kecil alias nama lain. Ini dia mereka

1. Susi Pujirahayu (Susi), merupakan anak tertua. Dia mendapat gelar "Pecel" yang entah dahulu siapa yang pertama memberikan gelar itu. Sampai saat ini aku juga kurang tahu kenapa dia mendapat gelar itu. Mungkin karena suka makan pecel (?), entahlah misteri ini belum terpecahkan. Dia juga memiliki gelar lain yang belum lama ini dia terima, yaitu "Bos Romlah". Kalau gelar itu sepertinya diambil dari tokoh Bos Romlah yang ada di sinetron Tukang Bubur Naik Haji (sinetron yang walau tukang buburnya udah meninggal tetap berlanjut dan dijudulnya tetap ada embel-embel tukang bubur). Bos Romlah ini digambarkan suka ngomel sama Kardun dengan ocehan yang khas saat kardun menyebutkan namanya. "Kurang nganga!", begitulah ocehannya. Mungkin itu cukup menggambarkan sifat kakakku yang satu ini. Selain itu mungkin karena dia anak tertua jadi dia memiliki predikat sebagain bos, ya mungkin saja.
2. Bismar Maulani (Bismar/Lani), merupakan anak kedua dan anak lelaki satu-satunya di keluarga kami. Lani diplesetkan menjadi "Lantheng". Lantheng ini diambil dari kata Lanting (camilan khas kebumen). Kalau dilihat dia memang agak suka lanting, mungkin karena itu dia mendapatkan nama itu. Lantheng ini entah bagaimana berubah menjadi "Suntheng". Ada juga nama "Jay" yang melekat padanya. Jay ini hampir bisa dipastikan diambil dari "Jailani" yang entah siapa sebenarnya Jailani itu dan apa hubungannya dengan kakakku. Ada juga sapaan "Bos Bis", ini mungkin plesetan dari pengubahan huruf vokal di namanya, mungkin juga karena keinginannya menjadi bos (?).
3. Anak ketiga adalah aku sendiri Izanatur Rohmah (Iza/Izah/Ijah). Satu julukan yang melekat padaku adalah "Ijo". Kenapa Ijo? Apa karena aku berwarna hijau? Tentu saja TIDAK! Orang-orang di kampungku sering menyapa dengan sapaan Ijah. Ijah ini yang kemudian diplesetkan oleh keluargaku menjadi Ijo. Walau Ijo ini berasal dari keluargaku, beberapa teman dekatkupun ikut memanggilku Ijo. Ada pula “Bejo” dan “Paijo”, semuanya berakhiran jo.
4. Himatul Uliya (Uli), anak terakhir yang manja dan dimanja. Adikku ini mendapat nama kebesaran "Perut". Mungkin ini terdengar aneh, ya memang aneh. Awal mula dia mendapat gelar itu adalah ketika dia kecil dan saat itu perutnya besar. Jadilah dia mendapat julukan Si Perut Besar. Akan tetapi untuk mempermudah pemanggilan diambilah kata perut.

Itulah nama kecil yang aku dan saudaraku miliki. Nama-nama itu sampai saat inipun masih sering kami gunakan. Walau aneh, tapi tak jarang julukan / nama kecil itu merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian orang-orang di sekeliling kita. Nama-nama aneh itu pula yang nantinya akan memberikan kenangan-kenangan saat kita tua nanti.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;