Yogyakarta atau Jogja, entah mengapa dulu saya membanyangkan betapa menyenangkannya kota itu. Seakan-akan terhipnotis kata-kata "Jogja adalah kota istimewa" yang sering orang katakan. Walau tidak cukup akrab dengan kota ini -padahal kota asal saya tidak jauh dari Jogja- dulu saya juga percaya bahwa Jogja istimewa. Kenapa? Entahlah, saya juga tidak tau.
Rasanya sangat menyenangkan saat mengetahui bahwa saya akan melanjutkan pendidikan di kota ini-seperti cerita dalam postingan saya sebelumnya, saya menjadi mahasiswa di universitas terkemuka di Yogyakarta-. Saya benar-benar penasaran seperti apa kota ini sebenarnya dan bagaimana orang-orang bisa begitu jatuh cinta padanya.
Tiga bulan sudah saya di sini, walau dalam 2 atau 3 minggu sekali saya lebih memilih pulang kampung. Homesick, begitulah kata teman-teman. Ya, saya akui saya memang masih belum belum betah dan sering merindukan rumah. Beruntunglah saya karena untuk pulang ke rumah hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Walau begitu saya pernah merasakan sangat merindukan kehangatan rumah dan segala isinya. Saya bisa membayangkan betapa beratnya bagi teman-teman saya yang merantau ke kota-kota yang jauh. Meraka harus menahan kerinduan mereka akan kampung halamannya.
Kembali lagi soal Jogja. Sampai saat ini saya masih belum menemukan sisi istimewa kota ini. Jogja masih terlihat sama seperti kota-kota lain pada umumnya. Sebenarnya saya sudah menemukannya, tapi hanya sedikit. Ya, hanya sedikit. Kota ini masih terasa asing bagi saya. Mungkin karena saya baru tiga bulan di sini-itupun tidak penuh-. Mungkin seiring berjalannya waktu saya akan menemukan keistimewaan kota Jogja dan jatuh cinta padanya.
0 komentar:
Posting Komentar