Berawal dari baca status fb
seseorang yang intinya ‘umur bukanlah tolak ukur sebuah kedewasaan seseorang’
Pertama baca status itu, aku
mikir bukannya orang yang umurnya lebih tua harusnya lebih dewasa? Tapi, emang
nggak semua yang lebih tua terus jadi lebih dewasa juga. Udah tua tapi belom
dewasa, masih muda tapi sudah dewasa. Enggg bingung kann..
Dewasa merupakan saat di mana
seseorang telah tidak lagi remaja dan tetah memiliki pemikiran yang matang. Seseoarang
yang lebih tua umumnya lebih dewasa. Tapi kenyataan yang terjadi di masyarakat
belum tentu demikian.
Anak atau remaja zaman sekarang tidak
sedikit yang “dewasa” lebih cepat
dari waktunya, atau yang memang benar-benar dewasa di usianya yang masih muda. Atau
yang terlambat dewasa. Kedewasaan yang datang lebih cepat maupun yang datang
terlambat dipengarui dari faktor internal (diri sendiri) dan eksternal
(lingkungan). Menginjak dewasa lebih cepat dari waktunya ataupun terlambat dari
waktuya dirasa kurang baik, idealnya menjadi dewasa pada saatnya. Setelah
remaja, sebelum tua.
Selagi masih anak-anak gunakan
waktumu untuk menjadi anak-anak. Anak-anak yang masih polos, yang selalu suka
bermain, anak-anak yang aktif dan selalu ingin tahu. Karena ketika berinjak
dewasa kamu tak lagi bisa bersifat kekanak-kanakan. Pada masa itu kamu harus
bisa berpikir matang dan bertanggung jawab atas tindakanmu.
Jika kamu tidak menggunakan masa
kanak-kanakmu dengan baik, maka kamu akan kehilangan masa-masa itu. Nantinya,
kamu akan merindukan masa itu sehingga muncul sifat kekanak-kanakan di saat di
mana kamu seharusnya kamu menjadi dewasa.
Ketika anak-anak, jadilah
anak-anak. Ketika remaja, jadilah remaja. Ketika dewasa, jadilah dewasa. Umur
memang bukan acuan utama untuk menilai kedewasaan seseorang. Tapi, semakin
bertambah umur seseorang idealnya dia bertambah dewasa pula.
Yaa begitulah pandanganku, maaf
kalau membingungkan dan ngaco nggak jelas. Intinya jadilah anak-anak, remaja,
dewasa dan tua pada saatnya, pada waktu yang tepat :)
0 komentar:
Posting Komentar