Kamboja Jepang |
Kamboja 'Kuburan' |
Adenium
Obesum di Indonesia dikenal dengan kamboja jepang. Nama
kamboja sendiri identik dengan bunga ‘kuburan’, tetapi kamboja jepang (Adenium Obesum) dan kamboja merupakan
tanaman yang berbeda. Keduanya masih dalam keluarga Apocynaceae, tetapi berbeda genus. Kamboja jepang mempunyai daya
tarik dari keindahan bunga dan tanamannya yang menyerupai bonsai dengan akar
yang makin tua makin membesar.
Adenium
asli yang belum disilangkan disebut Adenium
Species. Beberapa jenis Adenium
Species yaitu, Adenium Obesum,
Adenium Multiflorum, Adenium Swazicum, Adenium Boehmianum, Adenium Oleifolium,
Adenium Somalense, Adenium Arabicum dan Adenium
Socotranum. Seiring berkembangnya zaman, Adenium mengalami persilangan sehingga muncul variasi-variasi Adenium baru. Adenium hasil penyilangan ini disebut Adenium Hibrid. Di Indonesia sampai saat ini terdapat 80 jenis Adenium Hibrid.
Perbanyakan tamanan Adenium dapat melalui perbanyakan
generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan
menggunakan biji. Anakan dari perbanyakan menggunakan biji ini dapat meiliki
sifat yang berbeda dari induknya, oleh karena itu perbanyakan generatif biasa
digunakan untuk mendapatkan variasi bunga baru.
Perbanyakan vegetatif
merupakan perbanyakan dengan menggunakan bagian dari tanaman kecuali bijinya.
Perbanyakan vegetatif untuk Adenium
meliputi setek, cangkok, okulasi, sambung (Grafting),
dan pemecahan akar. Perbanyakan vegetatif bertujuan untuk mempertahankan sifat
dan keunggulan tanaman.
Adenium
sebenarnya merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dan tidak membutuhkan
perawatan khusus. Walau Adenium mudah
beradaptasi, Adenium tetap harus
dirawat agar tumbuh subur. Kunci agar tanaman dapat tumbuh subur yaitu
mengetahui sifat tanaman yang ditanam, menggunakan media tanam yang sesuai dan
merawatnya. Habitat asli Adenium
adalah gurun, maka Adenium memerlukan
sinar matahari langsung dan tidak membutuhkan banyak air. Media tanam yang baik
adalah media yang lembab, tetapi kering dan tidak mengikat air terlalu lama
seperti tanah arang, tanah pasir, serbuk sabut kelapa, dan sebagainya.
Perawatan Adenium cukup mudah, yaitu
dengan pemangkasan secara teratur agar bentuk dan pertumbuhannya baik.
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan agar Adenium
tumbuh sehat dan rajin berbunga, yaitu penyiraman yang tepat, pemberian pupuk,
penggantian media tanam (repotting),
pencegahan terhadap hama dan penyakit dan perawatan.
Penyiraman dilakukan
secukupnya ketika tanaman memang memerlukan air. Penyiraman air tidak terlalu
sedikit maupun terlalu banyak. Jika Adenium
mengalami kekurangan air, akarnya akan mengerut. Sebaliknya jika terlalu banyak
air, akar Adenium akan membusuk.
Pemupukan diperlukan
untuk melengkapi unsur hara yang tidak didapat dari media tanam. Pemupukan
dilakukan secara berkala setiap sekitar 6 bulan sekali dengan dosis yang tepat.
Pupuk yang baik untuk tanaman Adenium
adalah pupuk yang tidak mudah larut atau akan larut sedikit demi sedikit saat
penyiraman. Pupuk seperti itu dikenal dengan nama pupuk slow release, contoh pupuk slow
release yaitu Dekastar, Megamp, dan
Osmocote.
Untuk mempertahankan
kesuburan tanah dan unsur hara yang terkandung dalam tanah, maka diperlukan
repotting atau penggantian media tanam. Penggantian media tanam dilakukan sekitar
8-10 bulan sekali.
Sebenarnya Adenium jarang terserang hama dan
penyakit. Penyebab Adenium terserang
hama adalah kurangnya kebersihan lingkungan. Cara untuk mengatasi serangan hama
adalah dengan penyemprotan insektisida. Sedangkan penyakit yang menyerang Adenium banyak disebabkan karena
lingkungan atau media tanam yang terlalu lembab. Untuk mengatasinya adalah
dengan pemindahan tanaman ke media tanam lain serta membuang atau membersihkan
bagian yang terserang penyakit.
Perawatan agar Adenium rajin berbunga adalah
pemangkasan secara teratur. Pemangkasan
dapat disesuaikan dengan kehendak kita.
Batang dan cabang yang dipangkas akan cepat menghasilkan tunas baru yang
nantinya akan muncul bunga. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar
bekas pangkasan cepat kering. Jangan melakukan pemangkasan pada saat hujan,
karena bekas pangkasan akan busuk jika terkena air.
Sumber : 88 Variasi Adenium Agar Rajin Berbunga (Octa Sugih)
1 komentar:
i like it
Posting Komentar